
Bahan bakar (bensin) merupakan kebutuhan pokok bagi setiap kendaraan, tidak terkecuali sepeda motor. Saat ini di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tersedia banyak pilihan kualitas jenis bensin, dimana setiap jenis bensin memiliki nilai oktan yang berbeda.
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tepat membuat proses
pembakaran di ruang mesin jadi lebih sempurna. Hal tersebut berdampak
pada performa mesin sepeda motor jadi lebih baik, konsumsi bahan bakar
lebih irit dan umur mesin jadi lebih panjang. Karena itu, pemilik motor
perlu memperhatikan jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi
mesin motornya sebelum membeli. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum membeli bahan bakar :
1. Ketahui Rasio Kompresi Mesin
Salah satu cara dalam memilih bahan bakar yang tepat adalah dengan
melihat rasio kompresi mesinnya. Angka rasio kompresi mesin sepeda motor
Honda dapat dilihat dalam Buku Pedoman Pemilik yang di dapat ketika
membeli sepeda motor Honda. Semakin tinggi rasio kompresinya, maka
dibutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Rasio
Kompresi Mesin adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar
ketika piston berada di titik mati bawah dengan volume ruang bakar saat
piston berada di titik mati atas. Misalnya, silinder dan ruang bakar
dengan piston berada di titik mati bawah berisi 1000 cc udara. Ketika
piston telah pindah ke titik mati atas, volume tersisa dalam kepala atau
ruang bakar menjadi 100 cc, maka rasio kompresi akan proporsional
digambarkan sebagai 1000:100, atau dengan pecahan pengurangan, rasio
kompresi 10:1.
2. Kenali Nilai RON BBM
Nilai oktan bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah
nilai Research Octane Number (RON). Saat ini, tersedia pilihan bensin
dengan nilai oktan terendah RON 88 hingga tertinggi RON 98. Nilai oktan
merupakan angka yang menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa
diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Semakin tinggi nilai
RON semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan demikian pula semakin
tinggi rasio kompresinya semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan,
sehingga rasio kompresinya yang tinggi tentunya memerlukan nilai RON
yang tinggi pula. Semakin tinggi nilai oktan berarti semakin tinggi pula
ketahanan terhadap tekanan. Atau dengan kata lain, dibutuhkan tekanan
lebih tinggi dan waktu lebih lama dalam proses pembakaran. Berlaku
sebaliknya dengan bahan bakar oktan lebih rendah.
3. Efek Penggunaan Bahan BakarMotor Yang Tidak Sesuai
Penggunaan bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dalam
jangka panjang bisa menimbulkan masalah seperti mesin mengelitik
(knocking) dan penumpukan deposit sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Jika terjadi terus menerus, sangat berpotensi menimbulkan kerusakan pada
komponen mesin. Misalnya penggunaan bensin oktan tinggi pada mesin
kompresi rendah. Bensin dengan oktan tinggi membutuhkan tekanan lebih
tinggi dan proses pembakaran lebih lama. Sehingga mesin menjadi
kesulitan membakar bensin dengan oktan yang lebih tinggi, akibatnya
tenaga mesin akan kurang maksimal dan pastinya lebih boros dari sisi
biaya . Hal itu berlaku sebaliknya pada penggunaan bensin oktan rendah
pada mesin berkompresi tinggi. Ada kemungkinan bensin akan terbakar
sebelum busi memercikkan api, Hal inilah yang menimbulkan terjadinya
knocking dan penumpukan deposit sisa pembakaran karena proses pembakaran
tidak sempurna. Dengan kata lain, penggunaan bensin dengan oktan tinggi
tak membuat kerja mesin jadi lebih baik jika tak sesuai dengan
spesifikasi mesinnya.
Selain masalah pemilihan bahan bakar, perawatan berkala juga perlu
dilakukan untuk menjaga performa motor jadi tetap optimal. Bawalah motor
Honda kesayangan ke bengkel AHASS terdekat untuk medapatan perawatan
dan suku cadang terbaik dari Honda.